Filiz Islamic Bride Tempat Sewa Baju Pengantin Muslim / Gaun Pengantin Muslim Bandung Harga Murah

Rangkaian Prosesi Pernikahan Adat Sunda

Rangkaian prosesi pernikahan adat sunda tidak lepas dari asal usul budaya. Suku sunda mendiami area jawa barat, banteng,, lampung dan sumatera. Sebagai suku kedua terbesar yang berdiam di Indonesia, suku sunda sangat kaya dengan nilai-nilai luhur yang menjadi identitas bangsa. Karakter yang lemah lembut, optimis, sederhana dan ceria mencerminkan masyarakat sunda. Dalam bahasa sansekerta berasal dari sunda yang bermakna berkilau terang atau bersinar. Sedangkan bahasa jawa atau bali tradisional memaknainya sebagai kesucian, kemurnian, tanpa noda. Maka tidak heran tiap rangkaian proses pernikahan adat sunda berkaitan dengan nilai-nilai luhur tersebut.

Tahapan Pernikahan Adat Sunda

Mempelai pernikahan dalam adat diwajibkan untuk melakukan proses pingitan sejak 7 hari sebelum acara. Bukan tanpa alasan, tahapan pernikahan yang harus mereka jalan bahkan seminggu sebelum pernikahan memiliki makna dan filosofi mendalam.

  • Neundeun Omong

Pada tahap ini pihak keluarga dan calon mempelai melakukan pertemuan keluarga untuk menyimpan janji untuk melamar. Tujuannya tidak lain untuk membuka jalan bagi keluarga pria memastikan mereka adalah satu-satunya pihak yang akan datang melamar. Jika ada pihak lain yang telah memberikan lamaran maka pihak lain harus mengundurkan niatnya. Nilai ini sesuai dengan ajaran islam, dimana pihak laki-laki diharamkan untuk melamar perempuan yang telah dilamar (lamaran telah diterima) oleh lelaki lain. Beriring dengan modernisasi, langkah ini sudah sering dilangkahi oleh anak sekarang. Cara pandang orang tua yang sudah terbuka saat ini berkewajiban untuk menyampaikan kepada anak perempuannya jika ada yang melamar. Sehingga pihak calon laki-laki pun tidak perlu khawatir lagi jika ada yang mendahului sebelumnya tanpa sepengetahuan calon perempuan karena dijodohkan oleh keluarga.

  • Norosan

Langkah selanjutnya adalah lamaran. Pertemuan kedua keluarga secara resmi untuk membicarakan perihal niat si pria untuk mempersunting si perempuan. Pada seni ini pihak laki-laki akan menyerahkan sirih lengkap dengan uang pengikat sebagai simbol bahwa mereka akan ikut membiayai proses pernikahan. Selain itu cincin pengikat juga akan disematkan di jari calon mempelai perempuan.

  • Nyanggakeun

Acara resmi kedua yang dilakukan di hari h-7 atau h-1 pernikahan adalah menyerahkan seserahan. Keluarga pihak laki-laki akan mengantarkan uang, pakaian, perlengkapan rumah, makanan dan berbagai hal yang diperlukan lainnya. Tindakan ini dibalas oleh pihak perempuan dengan menyerahkan hadiah balasan.

  • Ngeuyeuk Seureuh

Rangkaian prosesi pernikahan adat sunda ini terasa sangat sakral dan mengharu biru. Kedua mempelai dipandu oleh pangeuyeuk meminta restu kedua orang tua mereka dengan iringan senandung lagu kidung. Nah di tahap ini ada beberapa ritual yang harus dilalui seperti sawer beras, digeprek sapu lidi disertai nasehat, membuat kain penutup pangeuyeuk, membelah mayang jambe dan buah pisang serta ditutup menumbuk alu di dalam lumpang.

Proses ini berlanjut dengan mebaut lungkung sehari sebelum akad nikah dihadiri oleh orang tua dan keluarga dekat kedua calon pengantin. Ritual menggulung dua sirih menjadi satu bermakna reseki yang berlebihan kelak dibagikan kepada sanan keluarga

  • Berebut Uang

Prosesi ini dilakukan di bawah tikar. Saweran yang diberikan oleh pihak keluarga lalu dikumpulkan memiliki makna untuk bersung-sungguh dalam mencari rezeki.

  • Siraman

Presesi ini sebagai simbol proses penyucian diri lahir dan batin yang dilakukan sebelum hari pernikahan di siang hari. Beberapa Rangkaian proses pernikahan adat sunda yang ada di dalamnya adalah ngecaeun alsan, ngaras, pencampuran air siraman, sirahan dan ngerik, ngeningan, membentuk amis cau, godeg dan kembang turi. Saat ini sering kali siraman dimulai dengan pengajian.

  • Proses di Hari H

Hari yang ditunggu-tunggu oleh kedua insan yang akan disatukan dalam ikatan suci pernikahan. Sebagai puncak dari semua rangkaian proses pernikahan adat sunda, tahap ini memiliki tahapan paling banyak mulai dari menjemput calon pengantin pria, ngabageukeun, akad nikah, sungkeman, saweran, meuleum harupat, nincak endog, ngaluepas japati, muka panto, hual lingkup, hingga paletot bakakak hayam, Tiap proses memiliki nilai budaya yang patut dijunjung tinggi oleh kedua mempelai. Sesi tiap sesi yang dilakoni dimaksudkan untuk menjadi manusia yang menghargai tiap nilai luhur dalam kehidupannya agar mencapai derajat mulia di sisi Allah, keluarga hingga masyarakat. Melalui tahapan yang panjang tersebut di atas, mempelai yang menikah dengan adat sunda melatih diri mereka menjadi manusia yang bermartabat

Wah sungguh sangat komplit dan panjang ya prosesinya. Meski demikian kebahagiaan kedua keluarga tetap melimpah ruah saat melihat anak, cucu, kemanakan, atau adik mereka akan memulai lembaran baru kehidupan sebagai orang dewasa. Berbagai tanggung jawab telah menanti mereka untuk dilalui bersama.

Pernikahan adat pada kedua mempelai yang satu suku lebih mudah karena telah ada pemahaman yang sama mengenai hal ini. Tapi akan berbeda ceritanya jika keduanya memiliki suku, ada dan budaya yang tidak sama. Langkah berdiskusi dengan komunikasi yang baik akan membantu keduanya menemukan jalan keluar.

Jika anda mencari tempat sewa gaun pengantin muslimah yang koleksinya lengkap dan terbaru, maka hubungi saja kami di Filiz Islamic Bride !

Rias Pengantin dan Sewa Guan Pengantin Muslimah Berkonsep Modern Syar’i Maupun Adat. Segera booking kami untuk tampil menawan di hari spesialmu!
WA: 0823-1840-3612
Alamat : Jalan Bojong Raya Blok G-6, Caringin, Kecamatan Bandung Kulon, Bandung, 40212

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *